Sudah seminggu terakhir ini kelangkaan premium terjadi di Pekanbaru, mungkin juga dikota-kota lain. suatu pemandangan yang tak asing lagi di setiap SPBU ada antrian kendaraan yang panjang ny tak kurang dari seratus meter.keadaan ini membuatku bertanya-tanya dalam hati, "inikah realita yang harus diterima masyarakat Riau yang notabene merupakan daerah penghasil minyak terbesar di Indonesia?"
“Premium habis, Pertamax ada” , begitu lah tulisan yang tertera di papan berukuran 30 x 50 cm di depan SPBU samping Jalan Surabaya Tangkerang beberapa hari yang lalu. Niat untuk mengisi bensin motor kali itu saya batalkan bukan karena tidak mau ikut dalam antrian panjang pengisi pertamax, tapi karena uang didalam kantong ini memang tidak cukup untuk membeli satu liter Pertamax yang berharaga 9 ribuan.
“Premium habis, Pertamax ada” , begitu lah tulisan yang tertera di papan berukuran 30 x 50 cm di depan SPBU samping Jalan Surabaya Tangkerang beberapa hari yang lalu. Niat untuk mengisi bensin motor kali itu saya batalkan bukan karena tidak mau ikut dalam antrian panjang pengisi pertamax, tapi karena uang didalam kantong ini memang tidak cukup untuk membeli satu liter Pertamax yang berharaga 9 ribuan.
Mungkin ini sebuah wacana yang tepat bagi kita dalam program penghematan energi BBM. Bagaimana tidak, pengguna sepeda motor di Pekanbaru saat ini telah mencapai ribuan, itu jelas melebihi dari kapasitas ruas jalan yang ada di Kota ini. Dalam satu hari saja Pihak SPBU Kaharudin Nasution mengatakan dapat menghabiskan sekitar 800 liter premium, dan 500 liter solar. Ini jelas kurang berbanding lurus dengan jumlah kendaraan bermotor yang ada.
Nah, Penggunaan sepeda mungkin bisa menjadi sebuah pilihan alternatif bagi kita untuk menghemat pengeluaran BBM. Ide ini terinspirasi dari salah seorang Dosen di Politeknik Caltex Riau, Pak Ananda. Dia menyebutkan kepada saya “Ini jelas lebih efisien. Selain cost effective, bersepeda juga dapat menyehatkan badan, mengeluarkan kalori yang ada dalam tubuh.. “.
Bagi mahasiswa yang tinggal di daerah dekat kampus, atau sering disebut ngekos mungkin dapat melakukan hal ini dalam rangka penghematan pengeluaran biaya bulanan. Seperti yang telah dilakukan oleh Abrar, seorang mahasiswa dari Politeknik Caltex Riau yang ngekos dijalan telaga sari 19 Rumbai. ia mengatakan “Selain badan sehat, dengan bersepeda juga bisa terhindar dari yang namanya macet di simpang perempatan lampu merah dan terlihat beda di mata cewek-cewek”.
Finally, dengan bersepeda tidak ada rugi nya. Tidak perlu takut kena tilang polisi, macet dilampu merah, dan telat sampai ke kampus atau pun tempat kerja.