Tanpa kita sadari kemajuan dunia teknologi informasi sangat cepat dan berkembang pesat saat ini. Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia pun kini menjadi pengguna internet terbanyak di dunia. Beberapa data yang didapat dari internetsehat.org, Tercatat pada tahun lalu bahwa pengguna facebook di Indonesia sekitar 30.1 juta orang, dan itu merupakan pengguna terbesar kedua di dunia. Sedangkan pengguna twitter ada 6.2 Juta orang, dan tercatat sebagai aktivitas twitter terbesar di dunia.
Kalau dihitung dari jumlah pengguna handphone dan gadget lainnya itu tercatat sekitar 150 sampai dengan 180 juta pengguna internet di Indonesia. Hal ini berbanding lurus dengan jumlah desa yang ada di Indonesia sekitar 60.000 desa dan jumlah penduduk sekitar 220 juta orang.
Semakin menjamurnya media sosial saat ini sangat berpengaruh pada aktifitas sosial warga masyarakat. Ada yang bernilai positif dan ada juga negatifnya. Beberapa hal positif dari sosial media antara lain:
1. Sebagai Sarana Komunikasi Sosial media sebagai sarana komunikasi , hal ini tentu benar adanya mengingat tujuan dan manfaat sang developer membuat nya adalah agar setiap orang dapat berhubungan dengan yang lainnya dengan cepat dan mudah tanpa harus bertemu.
2. Sebagai sarana Pencitraan Hal ini banyak dilakukan oleh orang-orang yang ingin namanya dikenal orang banyak. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh calon legislatif, gubernur, hingga presiden. Cara ini tidaklah salah, jika informasi yang diberikan berimbang antara sisi positif dan negatif si objek.
3. Sebagai Sarana dukungan / pengumpulan suara Sosial media sebagai sarana dukungan, ini juga sangat trend di negeri kita. Contoh saja dukungan sejuta koin untuk prita yang beberapa tahun lalu di lakukan oleh beberapa sukarelawan.
4. Dan masih banyak lagi
Masyarakat Indonesia sekarang ini tidak hanya mendambakan adanya penegakan peraturan hukum, akan tetapi masalah yang muncul ke permukaan adalah apakah masih ada keadilan dalam penegakan hukum tersebut. Hukum berdiri diatas ideologi Pancasila yang berperan sebagai pengatur dan pondasi norma masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Sebagai sarana Pencitraan Hal ini banyak dilakukan oleh orang-orang yang ingin namanya dikenal orang banyak. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh calon legislatif, gubernur, hingga presiden. Cara ini tidaklah salah, jika informasi yang diberikan berimbang antara sisi positif dan negatif si objek.
3. Sebagai Sarana dukungan / pengumpulan suara Sosial media sebagai sarana dukungan, ini juga sangat trend di negeri kita. Contoh saja dukungan sejuta koin untuk prita yang beberapa tahun lalu di lakukan oleh beberapa sukarelawan.
4. Dan masih banyak lagi
Kalau demikian bermaknanya kehadiran sosial media ditengah-tengah kita tentunya ini selaras dengan nilai luhur Pancasila kita , yaitu sila ketiga "Persatuan Indonesia". Tetapi mengapa masih ada diantara kita yang masih menggunakan sarana teknologi nan canggih ini untuk mengait keuntungan dengan cara tak halal dan berbudi luhur?
Contoh saja, kasus pemerasan yang baru-baru ini terjadi di Rengat, Riau. Seorang pemuda melakukan pemerasan kepada seorang gadis SMA dengan cara meminta transfer uang sebesar sembilan ratus ribu rupiah jika tidak mau foto setengah bugil nya ditampilkan pada sebuah blog. yang lebih naas lagi foto itu bukan lah asli, alias sudah diberi sentuhan editing. Tindakan seperti ini jelas tidak bermoral dan sangat bersimpangan dari etika seorang blogger. jelas ini tak seharusnya ditiru dan dilakukan oleh Kaum muda generasi penerus bangsa.
Masyarakat Indonesia sekarang ini tidak hanya mendambakan adanya penegakan peraturan hukum, akan tetapi masalah yang muncul ke permukaan adalah apakah masih ada keadilan dalam penegakan hukum tersebut. Hukum berdiri diatas ideologi Pancasila yang berperan sebagai pengatur dan pondasi norma masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Indonesia Sebagai sebuah bangsa yang punya identitas unik, sudah seharusnya memiliki suatu lembaga yang menangani / memberikan pembelajaran bagaimana menggunakan internet secara positif kepada kaum muda yang nantinya kelak akan memimpin negeri ini. Di Pekanbaru sendiri, ada sebuah Komunitas Blogger yang mempunyai visi untuk memajukan dan mengembangkan wawasan, kreatifitas, apresiasi di bidang internet, website, dan blog di Pekanbaru dan Riau khususnya. Komunitas ini sudah terbentuk empat tahun silam dan diberi nama Blogger Bertuah.
Dipertengahan tahun ini , Komunitas Blogger Bertuah Pekanbaru membuat sebuah program yang sangat luar biasa yang diberi nama "Sejuta Blog menuju Riau 2020", sebuah kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan minat dan bakat menulis warga Riau khususnya pemuda. Kegiatan ini tentunya merupakan aksi positif untuk membendung dampak negatif yang ditimbulkan dari kesalahan penggunaan internet. Hal ini sangat sesuai dengan sila ke 5, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" butir ke 11, yang berbunyi:
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Lantas bagaimanakah posisi kita di tengah arus globalisasi? Saya rasa peran Pancasila dalam menguatkan identitas bangsa kita sudah cukup jelas jika semua nya didasari oleh pemikiran positif pengguna internet dan sosial media. Walaupun kita(pemuda) berada di tengah “kepungan” komunitas global dan berbagai macam budaya , tetapi semua tak akan lepas kendali selama moral pancasila masih terpatri dalam diri masing-masing.